Definisi dan pengertian margin trading lengkap – Mengetahui secara
rinci pengertian dan definisi tentang margin trading, sangatlah membantu kita
dalam mengelola bisnis di bidang trading forex. Ketidaktahuan seorang bisnimen
tentang margin trading yang sebenarnya, membuat bisnis trading forex yang ia
jalankan hanya menjadi kerugian semata.
Forex margin trading merupakan
bagian yang sangat penting dan harus wajib dipahami setiap investor dalam
bertrading forex. Bisa dianggap bahwa margin adalah darah kehidupan (lifeblood).
Di pasar saham, margin merupakan fasilitas yang yang diberikan perusahaan
Pialang atau broker saham kepada investor. Namun, pinjaman ini tidak harus
dikembalikan secara terjadwal, sebagaimana pinjaman dari bank.
Investor baru mengembalikan bila berhasil menjual saham yang dibelinya dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. Atau sebaliknya, berhasil melikuidasi posisi jualnya (short selling), membeli dengan harga lebih rendah dari harga jual. Sebagai imbalan atas fasilitas yang disediakan perusahaan pialang berjangka itu, investor harus membayar bunga pinjaman dan fee.
Pada pasar Forex, margin bukan merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan pialang berjangka. Artinya, perusahaan pialang berjangka tidak perlu ‘’menalangi’’ kebutuhan dana investor yang melebihi dana yang dimilikinya untuk berinvestasi. Konsep yang berbeda ini disebabkan pada perdagangan forex atau umunya future market tidak memerlukan penyerahan (nondelivery) barang yang menjadi subyeknya, misalnya saham.
Margin dalam perdagangan forex merupakan uang jaminan yang disetorkan ke perusahaan pialang berjangka, agar investor bisa melakukan transaksi melalui perusahaan pialang berjangka tersebut. Sebagai contoh, kita mendapat transaksi seperti berikut:
Investor baru mengembalikan bila berhasil menjual saham yang dibelinya dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. Atau sebaliknya, berhasil melikuidasi posisi jualnya (short selling), membeli dengan harga lebih rendah dari harga jual. Sebagai imbalan atas fasilitas yang disediakan perusahaan pialang berjangka itu, investor harus membayar bunga pinjaman dan fee.
Pada pasar Forex, margin bukan merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan pialang berjangka. Artinya, perusahaan pialang berjangka tidak perlu ‘’menalangi’’ kebutuhan dana investor yang melebihi dana yang dimilikinya untuk berinvestasi. Konsep yang berbeda ini disebabkan pada perdagangan forex atau umunya future market tidak memerlukan penyerahan (nondelivery) barang yang menjadi subyeknya, misalnya saham.
Margin dalam perdagangan forex merupakan uang jaminan yang disetorkan ke perusahaan pialang berjangka, agar investor bisa melakukan transaksi melalui perusahaan pialang berjangka tersebut. Sebagai contoh, kita mendapat transaksi seperti berikut:
Harga
pasar GBP1 = USD1.8850
Beli USD10,000 (1 lot)
Nilai transakasi: USD 18,850 (USD10,000xGBP1.8850)
Initial margin : 1%
Dibutuhkan dana : USD100 (1%xUSD10.000)
Ketika harga pasar GBP1 = USD1.89.50
Jual : USD10,000 (1 lot)
Diperoleh hasil : USD18,950 (USD18,950-USD18,850)
Keuntungan : USD100 (USD18,950-USD18,850)
Rate of return : 100% (USD100/USD100x100%)
Beli USD10,000 (1 lot)
Nilai transakasi: USD 18,850 (USD10,000xGBP1.8850)
Initial margin : 1%
Dibutuhkan dana : USD100 (1%xUSD10.000)
Ketika harga pasar GBP1 = USD1.89.50
Jual : USD10,000 (1 lot)
Diperoleh hasil : USD18,950 (USD18,950-USD18,850)
Keuntungan : USD100 (USD18,950-USD18,850)
Rate of return : 100% (USD100/USD100x100%)
Disini kita melihat investor
melakukan open posotion dengan membeli 1 lot GPB (USD10,000) dimana harga GBP
adalah USD1.8850. Dengan demikian, dana yang dibutuhkan adalah USD18.850, atau
investor harus menyetor dana sebesar itu sebagai modal trasaksi 1 lot GBP.
Oleh karena itu, dilakukan dengan sistem margin, dan margin yang di tetapkan adalah 1% dari nilai kontrak, maka investor cukup menyetor modal USD100 (1%xUSD10,000). Lalu darimana dana yang USD9,900? Karena dalam future trading tidak ada penyerahan maka diperlukan kekurangan dana tersebut.
Jadi, untuk membeli GBP senilai USD10,000 itu, investor cukup menyediakan dana USD100. Sedang dalam perdagangan saham, untuk bisa bertransaksi saham senilai USD100,000, investor harus menyetor margin USD50,000. Kekurangan yakni USD50,000, akan dipinjam dari perusahaan pialang saham.
Isi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, margin didefinisikan sebagai jumlah uang atausurat berharga yang harus ditempatkan nasabah
kepada pialang berjangka, pialang berjangka kepada anggota kliring berjangka,
atau anggota kliring berjangka kepada lembaga kliring berjangka, untuk menjamin
pelaksanaan transaksi kontrak berjangka. Margin disetorkan untuk setiap amanat
nasabah yang ditempatkan kepada pialang berjangka. Hal itu bertujuan sebagai
jaminan pelaksanaan transaksi kontrak berjangka yang dibuat berdasarkan amanat
tadi.
Oleh karena itu, dilakukan dengan sistem margin, dan margin yang di tetapkan adalah 1% dari nilai kontrak, maka investor cukup menyetor modal USD100 (1%xUSD10,000). Lalu darimana dana yang USD9,900? Karena dalam future trading tidak ada penyerahan maka diperlukan kekurangan dana tersebut.
Jadi, untuk membeli GBP senilai USD10,000 itu, investor cukup menyediakan dana USD100. Sedang dalam perdagangan saham, untuk bisa bertransaksi saham senilai USD100,000, investor harus menyetor margin USD50,000. Kekurangan yakni USD50,000, akan dipinjam dari perusahaan pialang saham.
Isi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, margin didefinisikan sebagai jumlah uang atau
Sumber : tokotuaforex.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment